"Meski secara hukum Internasional, Indonesia tidak bisa banyak berbuat atas ulah oknum warga Malaysia namun pemerintah kedua negara harus dapat memagari dan mengisolasi masalah ini agar tidak mengganggu hubungan baik bilateral kedua negara," ujar pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana dalam rilisnya, Jumat (30/11/2012).
Meski begitu, menurut Hikmahanto, Malaysia dan Indonesia juga jangan menganggap remeh persoalan ini. Dia menilai insiden dari lapangan olahraga seperti itu bisa berimbas ke kancah ASEAN, khususnya pembentukan ASEAN Community.
"Beredarnya video dalam youtube yang menggambarkan suporter sepak bola Malaysia menghina Indonesia harus menjadi peringatan bagi para elit di negara-negara ASEAN bahwa cita-cita untuk membentuk ASEAN community bisa gagal. Oleh karena itu para elit di negara ASEAN tidak memandang fenomena ini sebagai suatu hal yang remeh," papar Hikmahanto.
Pria yang memperoleh gelar doktor di University of Nottingham pada tahun 1997 ini juga menilai, Malaysia harus mengambil tindakan. Permintaan maaf juga diperlukan.
"Terhadap insiden hinaan terhadap Indonesia oleh suporter Malaysia, sebaiknya pemerintah Malaysia mengambil langkah-langkah serius terhadap pengunduh video youtube dan menyampaikan permintaan maaf agar menenangkan publik di Indonesia," terang Hikmahanto.
"Sementara pemerintah Indonesia perlu melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia yang menunjukkan sikap tegas Indonesia ketika ada api kecil yang berpotensi menganggu amarah publik," sambungnya.
Ini Video Lengkapnya :